TIPS MENGHADAPI ANAK YANG BERMASALAH

Minggu, 24 Mei 2015

Kebebasan adalah anugerah agung yang diberikan oleh Sang Maha Pencipta kepada umat manusia. Manusia dilahirkan dalam kebebasan. Maka, anak-anak pun mengeksplorasi kebebasan ini dalam bentuk permainan, canda dan tawa.
Masa kanak-kanak identik dengan kebebasan. Dan ini akan ada sedikit masalah apabila anak-anak harus mulai diarahkan. Ada sejumlah aturan yang perlu mereka ditaati. Pada masa ini sangat lumrah kalau anak-anak yang sebelumnya bebas blas, tiba-tiba harus beradaptsi dengan aturan, tidak jarang anak-anak sering menolak, cuek, pura-pura tidak dengar, tidak taat dan abai.
Prinsip yang harus dilakukan oleh orang tua: jauhkan dan buang jauh-jauh  kekerasan ketika mendidik anak-anak. Jangan sampai membuat anak menjadi putus asa dan frustasi. “Kenakalan” pada anak yang tidak berlebihan biarkan saja, namun apabila sudah keterlaluan maka orang tua harus memberikan arahan dan pelajaran tanpa dengan kekerasan melainkan dengan pengalihan dalam bentuk bermain. Misalnya jika diminta shalat tapi tidak langsung mengerjakan, ambillah permainan: “Ayoo siapa yang wudhu’ terlebih dahulu dan berdiri di atas sajadah maka dia pemenang”. Anak-anak paling senang disebut pemenang dan juara. Maka, gunakan taktik seperti ini.
Kalau pun belum berhasil jangan kehilangan akal, pasang mimik muka sedih, masam, karena sang anak tidak mau mendengarkan perintah kita. Berusahalah untuk ambil perhatian si anak agar peduli dengan mimik wajah kita. Sebagai orang dewasa, berakal sehat dan panjang akal jangan sampan kita kehilangan akal untuk membujuk anak-anak. Haramkan pemukulan pada anak!
Menghadapi anak-anak yang bermasalah juga tidak bisa dengan teriak-teriak dan menyebut anak itu sebagai: kamu nakal! kamu badung! Dan kata-kata lain yang akan membuat anak semakin terpojok.
Ingatlah wahai orang tua! Kata-kata kita itu adalah doa, dan doa orang tua itu sudah tentu dikabulkan sebagaimana hadits Nabi Saw:
قال النبي صلى الله عليه وسلم : ( ثَلاثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ لا شَكَّ فِيهِنَّ : دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ ) رواه ابن ماجه
Ada doa tiga golongan ini pasti dikabulkan: (1) Doa orang yang terdzalimi (2) Doa orang  yang berpergian (3) Doa orang tua terhadap anaknya (HR. Ibnu Majah).

Jangan sampai kata-kata orang tua seperti “kamu nakal, kamu badung, kamu bandel…” malah menjadi doa untuk anak-anaknya.Na’udzubillah.
Tetap berpikir positif, anak-anak yang bermasalah belum tentu selamanya akan bermasalah. Bangunlah kepercayaan diri dan motivasi dia agar terus berusaha. Bukan malah menjatuhkan mentalnya dengan memarahinya.
Mungkin kisah Albert Einstein bisa menjadi motivasi dalam kesabaran mendidik seorang anak. Einstein mengalami kesulitan belajar hingga kelas 3 SD. Dia dicap sebagai anak bebal yang suka melamun. Namun karena kegigihannya di kemudian hari Einstein menjadi seorang tokoh fisika yang cemerlang. Siapa sangka, Einstein yang waktu SD diremehkan pada akhirnya dikenal tokoh ilmuan yang jenius.
Kisah lain, Ibnu Hajar, yang berarti “Anak Batu”. Dia hampir putus asa belajar karena tidak pernah paham. Suatu hari dia melihat tetesan air kecil dari atas yang jatuh ke batu. Dan dia heran bekas tetes-tetes air kecil itu menimbulkan lubang yang dalam pada batu. Padahal tetes-tetes air itu tidak berdampak dan tidak sakit saat jatuh pada telapak tangannya. Ia pun paham, butuh kesabaran, keuletan dan waktu dalam belajar. Seperti tetes-tetes air yang memakan waktu yang panjang melubangi batu itu.
Maka dalam mendidik anak diperlukan kasih sayang, perhatian, pengarahan, dan pengawasan dari orang tua. Dan semua itu tidak akan berhasil tanpa kesabaran dan keuletan orang tua dalam mendidik anaknya. Lebih dari itu perlu dibangun ikatan batin antara orang tua dan anak-anak, khususnya dalam doa. Saling mendoakan antara anak-anak dan orang tua akan menumbuhkan jalinan batin yang kuat dan kasih sayang yang rimbun dan saling melindungi. Semoga kita diberi kesabaran dan panjang akal dalam mendidik anak-anak kita, khususnya saat ada masalah. Semoga Allah Swt senantiasa membimbing kita dan anak-anak kita. Amin. Wallahu ‘Alam.

 @digiumm

Tidak ada komentar:

 

Streaming RADIO: Ngaji Yukk..!

POPULAR POST